H+1 pasca hari raya qurban yang masih terasa amisnya. Tapi dengan media hidung yang tumbuh agak sedikit mancung (jare uwong-uwong) ini, saya akan mendengus kembali ke ranah politik. Mengenai pilgub DKI 2017 yang katanya semakin ruwet karena tarik ulur pasangan calon. Hmm.. mulo to mulo.. sing pasti.. iyo iyo ora ora. Jangan sering menggantungkan perasaan, bikin runyam bikin sakit hati.
Seperti yang sudah saya katakan, yaitu
tidak akan menyampaikan bahkan mengulas secara detail. Tapi sebagai penggemar
grup band Dewa19 sejak SD, saya merasa sedikit kecawa atas mundurnya mas Dhani.
Dan apa yang sudah saya tuliskan di sini "Ehga Latoya" Dari Wonogiri Untuk Jakarta, yang mungkin
hanya sekedar cuitan amatiran yang hanya tinggal sekedar bacaan dan mungkin belum
diijabah oleh Gusti Allah SWT.
Sebenarnya jika mas Dhani masih tetap
melaju (yang harapan saya Egha Latoya sebagai wakilnya), saya tak henti-hentinya akan mencari amunisi
untuk menyuarakan mas Dhani dan dek Latoya seperti apa yang sudah saya sampikan di blog
sebelumnya tadi. Seiring menuju perhelatan akbar di DKI tersebut, juga tumbuh kembang
adik daripada dek Latoya yakni Latoya Delarasa. Adik dari Egha Latoya yang biasa
disapa "Dhela" tersebut sebenarnya juga masuk sekali sebagai mesin pendobrak
pencari massa. Karena semakin ke sini ia juga semakin terlihat talentanya. Dan
tersebut sangat sekali multifungsi.
Kita search saja "Latoya Delarasa". Di sana
akan muncul banyak sekali lagu-lagu yang dicovernya yang kita diminta untuk
mendownloadnya. Dari kemampuan bernyanyi dan lumayan keterkenalannya di
berbagai akun media sosial akan mudah meraup massa jika sang kakak menjadi
pasangan mas Dhani.
Dek Dhela ini juga bisa dibilang
seniman. Karena sebagai wanita dia bisa berkarya dengan mengolah suaranya. Beda
dengan wanita yang cantik sih cantik tapi suaranya hanya untuk manja dan
mendiktator pasangannya sendiri bisanya.
Dan tidak hanya itu, tidak hanya dari tarik
suara. Sekarang dek Dhela juga terlibat dengan seni lukis. Sumber ini saya dapatkan dari
gadis manis calon owner toko kelontong. Ternyata benar, dari foto-foto yang diupload
di akun IG dek Dhela, ia melukisi beberapa bagian tubuhnya dengan berbagai macam style.
Dari sini sebenarnya juga bisa untuk sarana kampanye sang kakak. Yang umumnya
menggunakan spanduk, banner, pamflet maupun MMT yang ramai terpampang di pohon-pohon
publik, Dek Dhela bisa
mengkampanyekan sang kakak melalui melukisi atau menggraviti tubuhnya. Yang
pesannya untuk memajukan Jakarta bersama sang kakak dan pasangan. Tentunya ini
antimainstream dan melatih sekali untuk peduli lingkungan.
Namun apalah kita sebagai manusia hanya
bisa berencana dan Sang Maha Esa lah yang menentukan. Semoga dalam kegagalan mencalonkan diri, Ahmad Dhani diberikan
lagi kebesaran hati dan jiwa serta masih tetap
dengan aksi
panggungnya yang inspiratif. Begitupun Egha Latoya dan Latoya Delarasa, semoga masih tetap dengan pengembangan
talentanya, dan untuk Wahyu Gombonk masih tetap dengan sabar dalam penantiannya. Terima kasih
No comments:
Post a Comment