Tuesday, 13 September 2016

Antara Kecewaku dan Latoya Delarasa




H+1 pasca hari raya qurban yang masih terasa amisnya. Tapi dengan media hidung yang tumbuh agak sedikit mancung (jare uwong-uwong) ini, saya akan mendengus kembali ke ranah politik. Mengenai pilgub DKI 2017 yang katanya semakin ruwet karena tarik ulur pasangan calon. Hmm.. mulo to mulo.. sing pasti.. iyo iyo ora ora. Jangan sering menggantungkan perasaan, bikin runyam bikin sakit hati.
Sudah. Saya tidak akan detail membicarakan perkembangan pilgub DKI 2017 terkini. Namun saya hanya akan sedikit menyampaikan kekecewaan saya atas mundurnya Ahmad Dhani dari perang bintang seJakarta Raya tersebut.


Seperti yang sudah saya katakan, yaitu tidak akan menyampaikan bahkan mengulas secara detail. Tapi sebagai penggemar grup band Dewa19 sejak SD, saya merasa sedikit kecawa atas mundurnya mas Dhani. Dan apa yang sudah saya tuliskan di sini  "Ehga Latoya" Dari Wonogiri Untuk Jakarta, yang mungkin hanya sekedar cuitan amatiran yang hanya tinggal sekedar bacaan dan mungkin belum diijabah oleh Gusti Allah SWT.

Sebenarnya jika mas Dhani masih tetap melaju (yang harapan saya Egha Latoya sebagai wakilnya), saya tak henti-hentinya akan mencari amunisi untuk menyuarakan mas Dhani dan dek Latoya seperti apa yang sudah saya sampikan di blog sebelumnya tadi. Seiring menuju perhelatan akbar di DKI tersebut, juga tumbuh kembang adik daripada dek Latoya yakni Latoya Delarasa. Adik dari Egha Latoya yang biasa disapa "Dhela" tersebut sebenarnya juga masuk sekali sebagai mesin pendobrak pencari massa. Karena semakin ke sini ia juga semakin terlihat talentanya. Dan tersebut sangat sekali multifungsi.

Kita search saja "Latoya Delarasa". Di sana akan muncul banyak sekali lagu-lagu yang dicovernya yang kita diminta untuk mendownloadnya. Dari kemampuan bernyanyi dan lumayan keterkenalannya di berbagai akun media sosial akan mudah meraup massa jika sang kakak menjadi pasangan mas Dhani.

 Dek Dhela ini juga bisa dibilang seniman. Karena sebagai wanita dia bisa berkarya dengan mengolah suaranya. Beda dengan wanita yang cantik sih cantik tapi suaranya hanya untuk manja dan mendiktator pasangannya sendiri bisanya.

Dan tidak hanya itu, tidak hanya dari tarik suara. Sekarang dek Dhela juga terlibat dengan seni lukis. Sumber ini saya dapatkan dari gadis manis calon owner toko kelontong. Ternyata benar, dari foto-foto yang diupload di akun IG dek Dhela, ia melukisi beberapa bagian tubuhnya dengan berbagai macam style. Dari sini sebenarnya juga bisa untuk sarana kampanye sang kakak. Yang umumnya menggunakan spanduk, banner, pamflet maupun MMT yang ramai terpampang di pohon-pohon publik, Dek  Dhela  bisa mengkampanyekan sang kakak melalui melukisi atau menggraviti tubuhnya. Yang pesannya untuk memajukan Jakarta bersama sang kakak dan pasangan. Tentunya ini antimainstream dan melatih sekali untuk peduli lingkungan.


Namun apalah kita sebagai manusia hanya bisa berencana dan Sang Maha Esa lah yang menentukan. Semoga dalam kegagalan mencalonkan diri,  Ahmad Dhani diberikan lagi kebesaran hati dan jiwa serta masih tetap dengan aksi panggungnya yang inspiratif.  Begitupun Egha Latoya dan Latoya Delarasa, semoga masih tetap dengan pengembangan talentanya, dan untuk Wahyu Gombonk masih  tetap dengan sabar dalam penantiannya. Terima kasih

No comments:

Post a Comment