Monday, 9 February 2015

Bencana Alam Gunung Kelud

Malam itu, kamis tanggal 13 Februari 2014 saya yang lagi nonton tv sendirian di rumah (ortu sudah pada tidur), sempat mendengar gelegar tapi saya acuh saja karena sa kira cuma pertanda hujan akan tiba.


Saya tep saja terfokuskan pada layar tv, dalam hati sambil berkata "biarlah hujan turun, setidaknya bisa buat teman di kala malam valentin", pada saat itu mblo. Setelah acara tv iklan, sa ambil hape buka RU di bbm, isinya pada ngomongin tentang gempa-gempa. Pokoknya juga menyangkut yang gelegar tadi.

Nah, dari situ saya mulai menajamkan otak dan pandangan, saya bangunin bapak saya yang sedang pulas mendengkur. Saya bilang kalo ada gempa, terus lebih pastinya sa pindah channel tv yang berisi siaran kabar-kabar.. maklum, saya sebelumnya stay tune di channel yang lagi nyiarin ftv dan pada saat iklan pun juga tidak ada breaking news.Pokoknya dari semua itu saya jadi tau, salah satu kota di Jawa timur terjadi sebuah bencana alam.


Singkat cerita, paginya sa buka bbm dari Dita (mas gondrong) yang di Jakarta. Dia menanyakan keadaan sekitar rumahnya yg ditinggalkannya merantau nyari dana buat beli seperangkat alat sholat, ha saya ya langsung bergegas keluar rumah.. wuihh, putih semua men lingkunganku (sambil malangkerik terus gelengin pala plus gemeter), sampai seperti itu banget.

 

Singkat cerita lagi ini, saya bersih-bersih rumah sama bapak , ya nyapu,sulak-sulak dll. Yang jelas sa pagi itu bener-bener ikut serta kontes burung alam liar kalo masalah kena debu.. bersin tiada tara.

Secukupnya, sa istirahat buka RU bbm. Di tebaran abu seperti itu masih sempat-sempatnya so sweet, DPnya di abu itu ada tulisan "Love Melati (nama samaran)", ha saya ya pengin lah sambil istirahat setelah capek bersih-bersih, tapi yang jadi masalah itu namanya siapa yang mau sa tulis???


Ya sudah di bagian emperan sebelah timur kebetulan debunya belum terjamah oleh si sapu, sa gambarin saja wajah wanita.
Tidak ada maksud itu siapa yang jelas saya gambar wajah wanita begitu saja lah pokoknya waktu itu. Terus nyuruh ibu saya yang baru dari pasar untuk fotoin. Gapapa, yang penting positif jangan malah dijadikan sebagai bahan candaan.. ada soalnya. Semisal ada yang bilang "wah, hujan salju, salju jawa" keibaannya dimana? haa? 

Seiring berkembangnya media sosial kini orang Indonesia semakin kreatif dalam pembuatan meme. Bagus, sebuah kreatifitas tapi ironisnya.. hmm ironis wkwk.. sebagian, kedukaan dibuat sebagai bahan tawaan. huft.

Tapi ya sudahlah jika pesan butiran-butiran abu yang menghampiri kita semua itu belum mengena lekat di nurani tuk beberapa pihak.

Yang jelas ada nista ada cela hingga sang Maha Kuasa murka. Dari tersebut, jaga dan lestarikan alam selembut-lembutnya :))


#BencanaAlam #GunungKelud


No comments:

Post a Comment